"Otakku tidak akan cukup untuk menampung semuanya."

Kamis, 05 Mei 2011

#Chapter 1

 Yogyakarta, 20 Januari 2009

 Angin kering nan panas menerbangkan debu di sekelilingku. Mataku kelilipan. Rambutku porak poranda.
Siang ini matahari terik sekali. Kulitku perih terbakar, tenggorokanku kering. Aku haus.
Sedari tadi aku menunggu, lima-sepuluh menit-lima belas menit, aih lama sekaliiiiiii aku tak sabar.
Sepuluh menit kemudian, setelah total dua puluh lima menit aku menunggu, sebuah motor melintas lambat di depanku *ciittt>efek suara motor ngerem:D*. Motor mas pram-ku.
"Gadiss, maaf ya mas telat. . ." ujar mas Pram sambil nyengir-cengiran khasnya yang super ganteng.
Uh, aku cuman bisa manyun dan lekas nangkring di jok belakang motornya.
"Mas, beli minum dulu yuk, gadis hauus. ." pintaku.
Mas Pram tak menjawab, hanya mengangguk. Motor kami pun melaju, lambat-lambat, mirip kuda nil keberatan pantat. Kata Mas Pram dulu, biar ga terlalu cepat sampai di rumah, biar makin lama waktu berduaannya. Aku menjadi makin tak sabar, kugetok kepala Mas Pram kuat-kuat. Duk-duk!.
"Maaaasss buruaaaaannnn panaaaaaasss niihhh!!!"
***

Mas Pram adalah kekasihku, jantung hatiku, dan membuat para pria lain seperti kentang di mataku. Mas Pram sudah bekerja di salah satu BUMN di Jakarta. Dia adalah tipikal pria dewasa, mapan, dan idaman para wanita. Setiap akhir pekan Mas Pram selalu menyempatkan diri untuk pulang ke Yogya, katanya ia tidak sanggup terlalu lama jauh dariku.Uhuk.
Sedangkan aku? aku hanyalah seorang guru biasa. Guru TK tepatnya. Setelah tamat sarjana jurusan psikologi, aku lebih memilih berkecimpung dalam dunia ini, dunia anak-anak. Aku sangat suka anak-anak, rasanya aku tidak pernah lelah menghadapi segala kenakalan mereka. Nanti, jika aku sudah menikah aku berencana membuat anak yang banyak sekali supaya ketika aku tua nanti aku tidak merasa kesepian. Aku juga ingin memiliki TK-ku sendiri. Memang gaji yang aku dapat tidak seberapa, padahal mungkin aku bisa mendapatkan lebih dari ini. Aku lulus dengan nilai cumlaude dan banyak sekali perusahaan yang membutuhkan lulusan psikologi. Tapi aku lebih suka menjadi Guru TK. Lucu ya?
 ***

Hubungan kami berdua sudah sangat serius.
Aku masih ingat jelas bagaimana Mas Pram melamarku.
Waktu itu, aku tengah berada di dalam kelas TK-A dan aku sedang sibuk menceboki muridku, Cicil. Cicil ngompol di dalam kelas.
"Huweeeeeeeeeee, hiks hiks." Cicil nangis jerit-jerit. Heran deh kenapa anak kecil habis ngompol pasti nangis.
"Cicil sayaaangg cup cup..psstt ini ibu kasih celana baru ada gambar bebeknya tuuu cicil ceneng nggak?"
Cicil kecil manggut-manggut.
"Ya udaa cicil jangan nangis lagi ya, tadi pas kebelet kenapa nggak bilang dulu sama ibuu?"
Srottt..Srottt. Si cicil cuma sibuk nyedotin ingus yang keluar bersama airmatanya sambil kucek-kucek hidung.
. . .
tiba-tiba,
"BU GUYUUUU BU GUYUUUUUU. ." sebuah teriakan cempreng plus cedal memanggilku.
"Iya sayaang?" Aku menoleh. Ternyata Ilham, anak didikku yang bermata sipit yang memanggilku. Ilham ini adalah muridku yang paling keras suaranya dan paling pintar, hobinya adalah membanting barang-barang di sekelilingnya.
. . .
"hiiiii cicil, mayuuuuuuu" ujar ilham sambil menutupi wajahnya tapi bukan matanya.
"Eh ilham keluar dulu ya sayang, sebentar ya" buru-buru ilham kubimbing keluar kamar mandi sementara di belakangku cicil kembali menangis.
"Aduhh, cup cup, cicil kan udah pake celana ya, gapapa yaa. ayuk keluar sama ibu yuk" aku menggandeng tangan cicil, lembut.
Belum sempat aku membawa cicil kembali ke tempat duduknya, Ilham menarik-narik bagian bawah bajuku dari belakang. "BU GUYUUU, ITU ADA OM-NYA, OM-NYA NYALIIN BU GUYUU." 
Om?
Spontan aku menoleh ke arah pintu.
Mas Pram.
Mas Pram dengan banyak sekali balon di belakangnya.
"BU GUYUU HOYEEE ILHAM MAU BALONN!!" Suara ilham membuat muridku yang lain berteriak "AKU JUGAA!!AKU JUGAA!!"
Aku bergegas ke arah pintu dengan kening berkerut. "Ada apa ini mas?"
Mas Pram senyum-senyum penuh rahasia. Sementara balon-balon di tangannya mulai diperebutkan anak-anak.
"Siapa yang mauu baloonnn?" kata Mas Pram.
Semua anak di kelas itu tunjuk jari, sementara para orang tua murid mulai mengintip dari jendela.
Sekarang kelas penuh dengan balon, murid-muridku sibuk melempar-menendang-menduduki-merampas balon temannya, sedangkan mas Pram mengambil tanganku lembut.
"Gadis, aku punya dua kabar yang harus kamu tahu, kabar baik dan kabar buruk. Mas minta maaf, Mas terpaksa harus nyampaiin ini di sini, di depan anak-anak."
Deg. Ini hari senin. Dan Aku tahu pasti Mas Pram tidak akan mungkin datang kecuali hari sabtu dan minggu. Kabar ini pastilah sangat penting, aku takut sekali.
"Iya mas. . . ."
"Kabar buruknya, Mas harus pergi ke Amerika lima bulan lagi. Mas dapet beasiswa dari perusahaan. . ."
Mas pram akan pergi? meninggalkanku?
. . .
"berapa lama mas?" tanyaku.
"belum tahu dis. . ." Mas Pram mempererat genggamannya.
. . .
"tapi mas ga akan pergi sendirian dis. . mas pengen gadis nemenin mas. . " lanjut mas Pram sambil tersenyum.
. . .
"maksud mas?"
"KITA MENIKAH sebelum bulan Juni ya sayang. ."
Ilham, yang sedari tadi menguping dari balik pintu langsung berteriak.
"CUIIITT CUITT!!!" ilham meringis. 
Mukaku merona merah. Menahan malu. Menahan haru. Aku bahagia. . . .

bersambung. . .

Selasa, 03 Mei 2011

Cerbung: Te Amo #2

Gadisku,
Bagiku pacar pertama dan cinta pertama tidaklah sama.
Hari-hari gelapku bersama tuminem akhirnya berhenti ketika aku lulus kelas tiga.
pada tuminem aku bilang ingin fokus dengan pendidikan, itulah bahasa halus pria.
kata orang putus cinta itu menyakitkan, tetapi aku tidak frustasi sama sekali, yang aku pikirkan hanyalah diriku saja. Aku tidak peduli lagi pada tuminem, ingat wajahnya pun tidak. Terakhir aku pernah bertemu dia di pasar, dengan dua anak dan seorang kakek tua, aku sempat tidak mengenalinya lalu segera tersadar setelah mendengar suara cemprengnya, "Hai bas, kenalkan ini suamiku. . ."
***

Baskoro,
kamu bukan orang yang sama yang kutemui lima belas tahun yang lalu.
waktu itu tinggimu hanya sejajar dengan kupingku, tidak lebih.
aku tidak banyak mengenalmu, walaupun kelasku dan kelasmu hanya dipisahkan oleh ruang guru.
Yang aku tahu, kamu pendek dan brutal. hanya itu.
Aku tidak pernah berharap untuk bertemu denganmu, desember kemarin.
bertemu denganmu Bas, rasanya sangat tidak nyaman.
Bukan karena badanmu sekarang jauh lebih tinggi dariku dan tegap.
Aku hanya merasa tidak seharusnya kita bertemu, senja itu. . .
 ***

Gadisku,
aku percaya tidak ada kebetulan di dunia ini, yang ada hanyalah takdir. Tuhan telah merencanakan pertemuan kita. Entah kenapa otakku tidak lagi rakus akan paras ayu para wanita. Manusia berubah seiring bertambah usia. Aku membutuhkan seorang pendamping yang kelak menjadi ibu bagi anak-anakku, yang bisa kuandalkan ketika aku harus pergi bertugas. Kau tahu, tugasku tidak mudah, bagiku keluarga bukanlah sebuah pilihan karena kewajibanku adalah melayani negara. Kau tahu, aku membutuhkan lebih dari sebuah cinta dan kesetiaan, aku tidak lagi mengejar gengsi ataupun kehormatan karena aku telah memiliki semuanya, aku hanya ingin seseorang menjaganya untukku.
Aku tidak bisa menjelaskan dengan logika yang selama ini kubanggakan, bagaimana bisa aku jatuh cinta padamu  
secepat pandangan mata? Jadi katakan padaku, bagaimana bisa kamu membuatku resah sejauh ini?
 ***

Baskoro,
entah setan apa yang merasukimu, sehingga kamu nekat bernyanyi untukku lewat telepon.
Sinyal putus-putus, suaramu soak, jujur telingaku sakit.
Aku pikir kamu berubah menjadi lebih dewasa, tapi tetap saja kamu se-sinting dulu.
Aku tidak pernah berpura-pura tidak suka telepon darimu Bas. . .
Aku juga suka semua surat-suratmu.
Bahkan aku selalu menunggunya.
Aku suka mendengar ceritamu, aku suka gayamu mendongengkannya padaku.
Bahkan surat tentang mantan-mantanmu pun, aku suka.
aku tidak berhak cemburu Bas, tidak sekalipun.
tapi tahu tidak, jauh di dalam hatiku aku merasa ngilu sekali. Kenapa aku harus bertemu denganmu?

bersambung. . .

Cerbung: Te Amo #1

Gadisku,
sudah lama aku mengenalmu,
aku tidak tahu sejak kapan tepatnya aku menyukaimu,
yang jelas bukan waktu jaman SMP dulu, ketika kamu masih gendut, hitam, berjerawat.
juga bukan waktu SMA, waktu itu aku masih jadian sama Tuminem.
Tuminem si bintang sekolahan, anaknya pak Bupati.
Kenapa aku jadian sama tuminem itu karena dia cantik, dan sebuah gengsi besar kalau bisa mendapatkannya, belum lagi aku hemat bensin karena tiap pagi dijemput mobil mewahnya. Aku cuman butuh waktu seminggu untuk berpura-pura bersikap perhatian, menghujaninya dengan gombalan plus modal sedikitlah untuk kado-kado. Sejujurnya, aku tidak pernah benar-benar memilih sendiri kado-kadonya, Lastri sahabatku yang membelikannya. Entah kenapa tuminem langsung lumer, menerimaku.

Awalnya, aku masih mau pergi jalan dengan Tuminem, tapi lama-lama aku jengah. Kamu tahu kenapa?

Setiap aku datang tepat waktu menjemputnya, aku harus menunggu 30 menit lagi untuk dia berdandan. Setebal apa sih riasannya? Belum lagi aku harus menjawab pertanyaan-pertanyaan, "yang aku cantik gak pake baju ini?", alamaakk, biasanya aku bohong aku iyakan saja padahal menurutku kadang pakaiannya terlalu heboh dan mencolok. Pernah suatu hari aku jujur bilang "ganti bajunya dong" eh tuminem ngambek, alhasil kita malah nggak jadi pergi. Lain waktu aku sengaja datang terlambat, aku malas menunggunya terlalu lama, emang aku supirnya? Giliran telat, tuminem marah-marah kaya babi kesurupan. Maunya apa sih?

Tuminem selalu mengajakku pergi belanja. Ya, belanja. Aku benci harus menunggu wanita belanja berjam-jam. Aku heran kenapa dia menjadi sangat girang melihat papan merah bertuliskan "diskon", aku heran mengapa dia habiskan uangnya untuk baju yang sobek dimana-mana, aku heran mengapa dia menjadikan belanja sebagai hobi seminggu sekali. Setiap kali aku lapar, aku ingin makan di tempat tertentu, tuminem selalu protes, "nanti aku gendut yang.", "aku gak bisa makan itu, banyak kalorinya.", astaganaga, makan rumput aja kalo gitu neng. Kenapa wanita selalu mengeluhkan berat badan kepada pacar? kenapa mereka selalu diet, diet dan diet walaupun badannya udah setipis papan. harusnya mereka konsultasi ke ahli gizi jiwa. Kalau aku ajak tuminem makan di emperan, "yaang, jangan disini ya, panas, nanti aku item.", Sumpah, nemenin tuminem jalan-jalan kayanya bisa meningkatkan tekanan darah.

Setiap kali kami jalan lalu berpapasan dengan wanita cantik, lenganku jadi biru dicubit oleh tuminem. Dia bilang mataku jelalatan. Kambiing, memangnya salah kalau aku melihat yang segar-segar, toh aku belum tentu suka, toh aku hanya melihat atau tidak sengaja terlirik. Aku jengkel setengah mati, kayanya Tuminem minta ditendang ke alam akhirat.

Satu bulan berjalan, aku sudah tak tahan.
Kebebasanku terenggut, aku pun mulai bosan. Malam mingguan aku lebih memilih bersama teman-teman daripada ngapelin Tuminem. Handphone aku matikan karena kalo enggak tiap semenit sekali handphone bunyi: "yang lagi dimana?" semenit kemudian "yang kok nggak dibales sih?". Edan, semenit belum sempet pencet tombol reply itu mah.

Di sekolah tuminem terus ngejar kaya anak ayam. Katanya, "yang kamu jahat banget deh gak inget yah ini hari apa?". Aku tanpa ambil pusing bilang kalau ini hari senin. Tuminem mewek sambil pukul-pukul dada terus lari masuk kelas. Apa sih, sinetron abis. Aku tidak pernah bisa mengerti apa maunya Tuminem. Dia bicara panjang lebar, menyindir secara halus, bicara dengan analogi dan perumpamaan, menyindir secara frontal, bahkan memberi tekanan pada kata-kata tertentu sampai mulutnya berbusa. Serius, aku nggak ngerti. Apa ini hari ulang tahun bapaknya, terus aku disuruh ngucapin selamet? Apa hari ini seribu harian neneknya atau apa?

"Ini kan hari sebulan jadian kita. . ." kata tuminem lirih.
Uh ? hari sebulan jadian? . . . . Ampe aku cerna berkali-kali kata-kata itu "Sebulan jadian" aku masih nggak ngerti juga SO WHAAAAAATT KALO HARI INI SEBULAN JADIAN?!kapan aku jadian sama tuminem aja aku udah lupa, dan kenapa hari ini begitu penting?

Senin, 02 Mei 2011

Isi Hati Wanita

Sejujurnya, kesempurnaan macam apakah yang kau inginkan dari kami, wahai para pria?
aku menutupi kecantikan dengan jilbab, aku berharap kecantikanku hanya untuk suamiku seorang
aku menjaga auratku, kesopananku, untuk membuat kehormatan kalian terjaga
lalu kamu berkata jilbab ini membuatku terlihat lebih tua dan tidak modis, kamu bahkan berpaling kepada wanita wanita hasil permak salon dengan rambut panjang bergelombang berwarna pirang. Kamu lebih suka dengan wanita yang berpakaian mini yang menunjukkan bentuk lekuk tubuhnya.


aku memberimu keturunan yang lucu-lucu dan sehat, walaupun untuk itu aku harus menjadi amat sangat gendut dan berkantung mata tebal karena mengganti popok anakmu tiap malam.
lalu kamu bilang, aku gendut, aku tidak menggairahkan dan tidak menarik lagi.


aku melayani semua kebutuhanmu dari menyiapkan makanan sampai menyucikan pakaianmu.
kamu tanpa berterimakasih hanya mengatakan kalau bau badanku mirip bau bawang.


aku menjadi seorang wanita karir yang cerdas untuk memegang amanah orangtuaku dan membanggakan suamiku. Kamu bilang aku berubah, aku menjadi semena-mena, aku tidak bisa diatur lagi hanya karena jabatanku berpenghasilan lebih tinggin, padahal aku tak pernah sekalipun membantah kepadamu.


aku sibuk mendidik dan mengurus anak-anak kita sampai mereka dewasa, aku mengantar jemput, membuat bekal, mengerjakan PR, sampai menemani mereka bermain, lalu aku tidak bisa menemanimu bertugas sebentar saja, kamu melampiaskan dengan yang lain.


aku mengatur keuanganmu, sampai kita bisa punya rumah dan mobil, aku berhemat, aku tidak pergi ke salon, aku beli baju diskonan, aku menabung untuk pendidikan masa depan anak-anak kita, lalu kamu bilang aku perhitungan dan pelit.


aku menjadi tua, berkeriput, sementara mungkin kamu menjadi lebih matang dan mapan, lalu kamu mulai tidak mengajakku ke pesta karena kamu mungkin malu. Padahal kita berdua akan menjadi tua bersama, dan sama jeleknya.


banyak sekali yang harus aku pikirkan, kehidupan rumah tangga, mendidik anak, sampai kadang aku jatuh sakit tapi aku tidak pernah mengeluh dan ingin berhenti dari jabatanku sebagai istri maupun ibu, sementara kamu hanya pikirkan pekerjaan saja selalu mengeluh aku kurang ini, kurang itu.
Jadi tolong katakan sebenarnya apa kekuranganku?


aku memberikan segala yang terbaik, cinta, kasih sayang, pengabdian, dan pengorbanan, ketulusan dan kesetiaaan yang pernah dimiliki oleh seorang wanita. Aku menghormatimu, menyanjungmu, walaupun kamu sering menyakiti dan membuatku menangis. Aku selalu memaafkan, tidakkah kamu melihat betapa aku mengumpulkan sisa-sisa ketegaranku agar selalu bertahan di sampingmu. . .Tidakkah kamu merasakannya sedikit pun?

Minggu, 01 Mei 2011

Single ladies, be happy!

Hai cantik,
saya tahu hari-harimu sepertinya terasa suram karena kamu adalah seorang lajang.
saya tahu kamu resah, saya tahu kamu sungguh mengharapkan kapan hari bahagia itu akan datang.
saya tahu kamu khawatir sehingga setiap hari kamu berpikir "apa saja sebenarnya kekuranganmu?" apa kamu kurang cantik, kurang manis, kurang kurus, kurang putih, kurang gaul.
saya dengar kamu sibuk mengeluh betapa duniamu terasa hampa dan menyedihkan.
Tapi cobalah kamu bercermin, cantik. . .
Betapa sempurnanya kamu dengan keunikan masing-masing,
seandainya saja kamu sedikit lebih mensyukuri hidup dan menikmatinya,
bahwa menjadi lajang itu kebebasan yang luar biasa,
apapun yang kamu lakukan adalah menjadi dirimu sendiri,
kamu bebas mengatur waktumu tanpa harus kamu habiskan dengan menunggu,
kamu bebas pergi kemanapun dengan siapapun,
kamu tidak perlu bertengkar ketika si pacar telat menjemputmu,
kamu tidak perlu cemburu, yang rasanya nyeri sekali di bagian dada,
kamu bebas melakukan apapun yang kamu suka tanpa ada omelan sinis menantimu,
jangan terburu-buru cantik, 
para pria adalah jagoan bersilat lidah, 
mereka merayu di depan dan mulai terlihat kurapnya di belakang
siapa sangka si romantis berubah menjadi si egois
siapa sangka si bijak menjadi sangat temperamental,
mereka itu sungguh menyusahkan.
. . .
jangan lihat apa kekuranganmu, cantik.
pancarkan auramu mulai dari sekarang, gali kelebihanmu.
Bukan saatnya wanita menunggu, tapi biarkan para pria mengejarmu
Jaga dirimu, cantik
ketika kamu lajang karena mempertahankan prinsip,
tidak ada seorang pun yang tidak bersyukur ketika kelak mendapatkanmu
cantik,
lebih baik menunggu seseorang yang tepat beberapa waktu lamanya,
daripada ketidaksabaran membuatmu luka berkali-kali,
berbahagialah cantik, karena kamu adalah seorang lajang.

untuk setiap wanita yang terlalu cinta kepada pasangannya sampai buta dan untuk setiap wanita yang belum bertemu dengan jodohnya.

Ketika Galau Menyapa

"Ketika kamu menjalin cinta dengan seorang prajurit negara, maka kamu harus punya tiga modal utama, yaitu sabar, sabar, dan sabar."

Sabar yang pertama adalah untuk segala waktu dan peluang yang harus dilewatkan tanpa dia ada di sisi kamu. Nggak ada kue ulang tahun, antar jemput kuliah, acara nonton bareng, dan apel di malam minggu.

Sabar yang kedua adalah untuk menahan segala keluhan yang kamu rasakan ketika dia sedang menjalankan tugas. Kamu selalu menjadi yang kedua, bahkan ketika kamu sedang sakit pun tidak mampu menjadi penghalang bagi tugasnya,

Sabar yang ketiga adalah kesabaran untuk menunggu dan mempertahankan cintamu. Well, menunggu itu tidak mudah belum lagi rasa capek harus merasakan kangen yang berulang ulang.

Sayangnya, saya merasa belum punya semua itu, hahahaha.
lalu bagaimana saya nekat menjalani semua ini?

Ketika saya merasa kesepian, maka saya akan merasa *uhuk kangen, ketika rasa kangen saya tidak tersampaikan maka saya akan 3M (manyun, mewek, marah). "Abang, kenapa begini-kenapa begitu,harusnya kan gini-harusnya kan gitu!!" saya protes sambil 3M tadi.
. . .
Abang yang saya tahu pasti jauuuuuuh lebih capek dari saya bukannya di baik-baikin malah saya semprot habis-habisan. Herannya, abang cuma diem, sabar. Gak pernah sekalipun abang membalas kata-kata saya dengan nada tinggi. Biasanya abang malah ngajak saya bercanda supaya saya gak marah-marah lagi. Disaat seperti ini, saya tahu inilah alasan kenapa saya masih bertahan untuk menunggu dia walaupun saya tidak mempunyai modal kesabaran yang luar biasa. . .

"setiap pasangan diciptakan berbeda untuk saling melengkapi, untuk saling menutupi kelemahan dan menguatkan satu sama lain, FWA. "

Deteksi Kanker dengan Rajin Meraba Payudara

Wahai ceman-ceman cekalian, maaf judulnya agak tidak senonoh,
khususnya buat temen temen cewek, adik-adik, kakak-kakak, dan tante-tante sekalian, jangan lupa melakukan ritual ini ya supaya kita bisa menghindari yang namanya kanker payudara. Ritual ini namanya SADARI "Periksa Payudara Sendiri".

#Oh jadi kalo rajin periksa payudara bisa menghindari kena kanker payudara?
hmm, kalo udah kena ya tetep kena (lho?) cuman kalo sering "meraba" sendiri jadinya kan ketauan lebih cepet dan penanganannya makin cepet jadi bisa cepet sembuh.

#Gimana cara periksanya?
Oke, yang pertama kita butuh TANGAN untuk meraba.

Kedua, kita harus telanjang dada.

Ketiga, kita NGACA di cermin. berdiri dengan posisi siap PERHATIKAN baik-baik, payudara kanan-kiri sama nggak ukurannya, warnanya, teksturnya, ada yang aneh nggak dari biasanya. CEK apa ada benjolan atau justru kulitnya cekung ke dalam. Lihat juga putingnya, bengkak nggak, atau malah cekung ke dalam. Yang normal puting menonjol ya.

Keempat, kita ngaca, berdiri sambil kedua tangan di angkat ke atas. CEK ada perubahan nggak pada payudara.

Kelima, kita RABA dan PENCET puting. Dari situ ada cairan yang keluar nggak. normalnya kagak ada ye.

Keenam, kita BOBO di kasur (di lantai juga boleh), kita raba payudara sambil DITEKAN dan dipijat memutar dari payudara paling tepi sampai ke puting. Sakit nggak, atau ada tonjolan yang terasa atau tidak. Kebanyakan tumor/kanker pada payudara awalnya membentuk penonjolan yang nggak keliatan dari luar, tapi terasa pas diraba ini.

Ketujuh, ulangi step keenam kalo pas lagi MANDI.

Simple kaaannn?
#Gimana cara supaya gak kena kanker payudara?
Dari kecil, kita harus mulai hidup sehat, hindari makan makanan yang banyak penyedapnya, yang karsinogenik, olahraga yang teratur, karena kanker datang tak dijemput pulang tak diantar. hiii

Wahai ceman-ceman, jaga kesehatan ya. Kesehatan itu mahal lhoo. Makanya rajin meraba (payudara masing-masing) yaa. Kalo ada yang mau ditanyain silakan dikomen saja, tapi ditarik biaya konsultasi yak hahahaha.

Sabtu, 30 April 2011

ROYAL WEDDING: Prince William & Kate Middleton

29 April 2011, London.

Mungkin jutaan wanita di seluruh penjuru dunia sedang patah hati saat ini, pupus sudah harapan untuk menjadi kandidat ratu keajaan Inggris setelah Kate Middleton resmi menikah dengan pangeran William. Ataupun sebaliknya jadi kebelet kawin setelah ngeliat betapa indahnya dan megahnya pernikahan sang pangeran dan si kate. Ini nih fotonya:

Emang nih si Kate Middleton cantiknya kebangeten ya, haha.Ga usah dandan menor ala pengantin di Indonesia aja cantiknya gak ketulungan, udah gitu dia pinter, dan keliatan banget aura "princess"nya walaupun dia bukan golongan darah biru. Sedangkan Prince William, ya amfun saya dari jaman SD udah ngakuin banget kalo dia ini ganteng. Selain ganteng, dia juga ganteng, ganteng dan ganteng, bhahahaha. Apalagi di foto yang pas naik dokar di atas, eh kereta kuda maksudnya. . Ganteng banget ya. tapi entah kenapa dia keliatan kurang ganteng di foto undangan di bawah ini:


Apa sih apa sih apa sih yang bikin dia keliatan gak se perfect dulu? apa ya apa ya apa yaaaa??
coba liat dan perhatikan baik-baik, di foto paling atas dia pake topi. Di foto undangan dia gak pake topi.
. . .
Pangeran willian botaaaaakkk!!
itu kenapa saya nggak milih dia haha. *ironisnya pacar saya juga setengah "botak"> dalam tanda kutip.
wowow gapapa kan ya saya ngomentarin, dia pasti juga nyadar dan emang keturunan buapaknya yang juga botak. Botak itu menurun (absolutely). Parahnya, foto William di bawah ini, dijadiin percontohan untuk artikel dengan judul "Mencegah Kebotakan pada Usia Dini" . Parah banget ni foto tegak lurus dari atas. Pengen ketawa tapi kok kasihan ya hahaha.


Apapun itu, selamat untuk mereka berdua! 9 tahun pacaran pake putus nyambung, jatuh bangun perjalanan cinta yang sweet banget, dan pernikahan kaya di buku dongeng. Saya juga mau jadi the next princess untuk abang versi saya sendiri. Kalo bisa, gak pake botaknya, hehe. :)

Ganti Baju.

Ganti tampilan lagi. Dari oranye ke merah menyala. Dari tempat yang luas menjadi lebih sempit. Lebih simpel *maunya. Habis yang kemaren blog saya tampak agak aneh ya ada muka saya gede banget dipajang jadi header, hahaha. hoek hoek. Alasan lainnya adalah ini hanyalah semata mengikuti hawa nafsu, yang udah bosen sama yang kemaren. Tapi kayanya setipe deh, ehehehe. Dan kayanya bakal ganti lagi deh 
. . .
Kayanya udah lama banget ga nyampah di sini, sibuk kuliaaaahh. Lagian aneh juga mahasiswi kalo bisa update blog tiap hari, kaya ngga ada kerjaan lain aja. Maap ya maap ranselku sayang, kamu terlihat merana dan mem-buluk setelah kutinggal beberapa lama, dan nampak makin kosong tidak berisi tidak gaul dan semacamnya #kiss-kiss#.

Minggu, 24 April 2011

penyakit hati

Jangan lagi kau sesali keputusanku
ku tak ingin kau semakin kan terluka
tak ingin ku paksakan cinta ini
meski tiada sanggup untuk kau terimaL

aku memang manusia paling berdosa
khianati rasa demi keinginan semu
lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku
karena takkan pernah kau temui, cinta sejati

. . .berakhirlah sudah semua kisah ini
dan jangan kau tangisi lagi
sekalipun aku takkan pernah mencoba kembali padamu
sejuta kata maaf terasa kan percuma
sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya

semoga saja kan kau dapati
hati yg tulus mencintaimu 
tapi bukan aku . . .

Minggu, 17 April 2011

Asisten oh Asisten (#2)

Hari yang melelahkan.
Hari yang mencengangkan.
Hari yang memusingkan.
Hari yang membuat saya sadar bahwa. . .
. . .
saya ini kecil. saya ini tidak tahu apa-apa. saya belum bisa menjadi dokter yang baik. saya butuh belajar lagi.
saya ini bukan benar benar tahu tapi bertingkah sok tahu. saya ingin sekali menjadi seperti mereka. mereka yang selalu belajar, mereka yang jauh berada di depan saya, mereka yang hebat dan tidak malas seperti saya.
Hari ini luar biasa.
tamparan keras bagi saya sebagai mahasiswi yang menganggap kuliah sebagai kewajiban.
seharusnya saya menjalani ini dengan sepenuh cinta.
karena dulu saya berjuang mati-matian demi jurusan ini.
tapi ketika saya mendapatkannya saya seolah hal ini tak seistimewa dahulu.
padahal saya hanya mempunyai sedikit waktu untuk mengenal, untuk mempelajari semua hal.
saya belum terlambat, walau mungkin tertinggal beberapa langkah dari yang lain.
tapi saya masih punya kesempatan untuk mengejar, saya masih bisa berbuat lebih banyak.
Hari ini adalah titik balik saya di dunia perkuliahan.
terlepas dari apa hasilnya nanti, hari ini sungguh sangat berkesan.
. . .
saya bisaaaaa!!!!

Kamis, 14 April 2011

Kuliner Jeda Kuliah: SUSHI TIME!

Tadi Siang, saya dan temen-temen wanita (Teru, Tika, Emon, Dayu, Katia), pergi ke suatu tempat makan bernama Kawaii Sushi. Si katia promosi dengan gaya meyakinkan bahwa tempat makan ini enak dan MURAH. Saya dengan riang gembira menyanggupi dan mengiyakan karena tergoda dengan dua kata tadi, enak dan murah.*harap maklum anak rantauan bo. Jadi, siang ini menu makan siang saya adalah sushiiiiii!!wekekekek *tampang norak nggak pernah makan sushi.
. . .
Kawaii sushi, (menurut katia) ada di daerah deket lempuyangan. Kami semua bonceng-boncengan naik motor, panas-panas menuju ke lempuyangan. Saya paling depan, karena saya yang paling cantik. Bukan, saya paling depan karena Katia nangkring di boncengan belakang saya, dan dia adalah penunjuk jalannya. Akhirnya, di sekitar lempuyangan sana, si Katia bilang "belok kanan din!". Saya nengok, hah ini kan pom bensin. Saya dengan nada nggak percaya nanya lagi sama Katia "Hah? Belok kiri nih?!" Pikir saya, baik banget si katia mau ngebeliin saya bensin. "Iya, belok kiri, kawaii sushinya disitu tuh!" tangan katia nunjuk ke arah kantornya SPBU yang isinya dagangan oli semua. Dengan lugu setengah nggak percaya saya nurut-nurut aja. Eh ternyata bener, kawaii sushi nongkrong di pojokan, ijo-ijo mentereng.
. . .
Masuk ke dalam kami semua langsung pesen makanan. Kami LAPAR! begitu disodori menu, saya langsung menciut liat porsinya. Cuman dapet empat biji men tiap porsi! *Perut saya langsung demo minta kenaikan asupan. Wekekek. Tadinya saya mau nunjukin di sini gimana bentuk si sushi-sushi itu, tapi saya lupa mau fotoinn. Saya baru inget pas udah terlanjur bersih piringnya. *Alesan. Nah, selang beberapa waktu setelah Dayu sama Emon pulang duluan, kami baru foto-foto. Emang sengaja sih nunggu mereka pulang, biar frame fotonya muat. Wekekek *peace yaaa mon, dayuu! Oh iya, makanan yang ada di foto itu adalah makan siang sesi kedua punya saya sama tika, haha. Karena kami berdua masih kelaperan habis makan sushi ronde pertama, makanya kami pesen "Chicken katsu" buat ngganjel perut.*Alesannya, kan kuliahh ampe jam limaaa biar ada energii.. Menurut saya, sushi di sini enak kok! *karena bagi saya cuma ada makanan "enak" dan "Enak banget" :D--oh iya bagi pihak kawaii sushi tolong habis ini kirim ke rekening ya biaya promosinya hihi.

Teru-saya-tika, malah mirip kaya makan pangsit deh dari jauh.

teru-saya-tika-katia.
Chicken katsu+saladnya + green tea entah diapain namanya.

Rabu, 13 April 2011

Bongkar Adik! #dea

-Si bolang dari goa hantu main flying fox-
"usul dong mbak, kalo bisa di blog juga nulis tentang keluarga"-dea, adek saya yang paling kecil-
. . .
ternyata adek-adek saya gak pengen kalah eksis dari Briptu Norman.
#sabar yaa, adek adekku sayang, kamu kalo mau terkenal kudu  joged ala india dulu, sambil nari-nari di tiang, terus direkam, jangan lupa ya minjem baju lorengnya bang fadli.
. . .
Dea, bocah cilik ingusan yang sekarang masih duduk di bangku SD ini adalah adek saya yang paling bontot. Rambutnya pirang, kulitnya eksotis, senyumnya menggoda. Persis kaya anak habis main layangan di tengah sawah. Ah, nggak papa, dulu saya juga gitu, item dan buluk, tapi sekarang (uhuk) . . ."mirror mirror on the wall, who is the most beautiful girl in this room?" *ngaca di cermin sambil kibasin poni. . . 
. .. .
Bisa dibilang, dea ini mirip banget sama saya versi masih kecil, kami sama-sama tomboy.
Dulu, saya suka banget manjat pohon kersen, pohon mangga, naik ke atap rumah. Sama, dea juga kaya gitu. Saya suka main kelereng sama temen saya yang cowok, nangkep ikan kecil kecil di comberan, hujan hujanan. Sama, dea juga kaya gitu, bahkan dia sering banget main bola sama kakaknya (red:adek saya yang cowok), main game juga kalo nggak balapan mobil, tembak-tembakan.
. . .
Bedanya,
Saya lebih centil, saya suka pergi ke sekolah dengan gaya rambut yang beda-beda, dikepang, dikuncir dua, sementara dea kalo ke sekolah rambutnya nggak pernah sisiran.
...
Saya suka makan, sementara dea susah banget disuruh makan. Alhasil saya menggemaskan, dea kurus kecil kalo ketiup angin jatoh.
....
Tulisan saya bagus, dulu guru bahasa indonesia saya killer sih jadi nulis harus pake penggaris, ada tebel-tipisnya, sementara tulisan dea agak abstrak untuk dibaca.

Saya nggak suka pet, kalo liat kucing pengennya langsung nyepak, nyiram, ngusir, atau digonggongin (niruin suara guguk) biar pergi, sementara dea sayang banget sama binatang. Tiap dia makan, kalo lihat kucing pasti pengen berbagi *Sekalian buang buang jatah makannya kali ya, udah gitu dia bos peternakan hamster loh, setiap dia pulang sekolah dia langsung elus elus semua hamster-hamsternya, dulu sebelum punya hamster dia punya binatang khayalan namanya rior. Binatang khayalannya itu bukan boneka hewan atau semacamnya, tapi mainan plastik yang bentuknya kaya mobil-mobilan dan mainan itu dikasih TALI! persis kaya miara guguk yang dikasih tali di lehernya, katanya biar bisa diajak jalan jalan dan biar gak ilang. Sinting.
. . .
Beberapa waktu yang lalu saya berhasil mengajari adek saya, bagaimana seharusnya menjadi wanita sejati itu. Saya bilang, "dek kamu kalo mau main keluar biar kulitnya nggak kering dan terlindungi dari sinar matahari, pake ini" saya nunjukin sebuah pelembab muka yang emang masih saya pake dari jaman SD sampe sekarang. Promosinya persis sales produk kecantikan. "Ini murah dek, kamu kalo minta sama mama pasti dibeliin, tapi hasilnya bagus dan cocok untuk kulit anak-anak" *ngoooookkk. Terus saya mbacot lagi, "kamu ini cantik lho dek, kalo pake ini kan jadi lebih bersih" terus saya olesin di pipinya "nah kann bersihhhh" . Si dea ngaca di cermin ngeliatin mukanya yang warna coklat tua sambil manggut-manggut. Yah sebenernya sih mana ada produk yang sekali oles langsung keliatan hasilnya wekekekekek, tapi kekuatan sugesti itu lebih hebat dari apapun, believe it or not!
. . .
Beberapa hari setelah itu, mama bilang sama saya, kalo si dedek sekarang tiap pagi sebelum berangkat ke sekolah pasti oles oles wajah pake pelembab. Yihaaa, aseeeekkk!! Saya seneng, sepertinya sebentar lagi saya akan sibuk dengan berbagai perubahan yang terjadi pada si adek. Perubahan dari bocah ingusan ke remaja yang penuh kegalauan dan kelabilan. Tell me anything, sister! saya selalu ada disini untuk kamu, cepet gede yaa. X.O.X.O 
-Salam jitak, dari sister yang cantik-

Random::Midnight

#apa yang sedang kamu lakukan detik ini?
dugem.
*ya amfunn, ya enggaklah ya.
saya lagi serius mewarnai gambar alias nggarap tugas patologi anatomi pake pensil warna harga tiga ribuan.

#apa yang kamu rasakan saat ini?
gembel, NGANTUK banget guee, pake nanya lagi!!*padahal nanya sendiri, njawab sendiri

#hal apa yang ingin kamu lakuin saat ini?
garuk-garuk betis. *Pas nulis pas lagi gatel

#apa yang membuat kamu begitu lambat ngerjain tugas?
tiap habis nggambar satu buletan sel, saya berhenti, terus saya pandangin gambarnya, terus saya nyengir-nyengir puas dulu baru nggambar buletan berikutnya.

#hal apa yang kamu lakukan disamping mengerjakan tugas?
ngeliat videoklip kembaran saya, uhuk, agnes monica.

. . .
#nilai moral ! :: KERJAKAN TUGAS DENGAN PENSIL WARNA YANG LEBIH BERMUTU, supaya lebih semangat, dan nggak perlu ngeraut berulang-ulang, dan nggak perlu neken jari kuat kuat biar warnanya jelas. KERJAKAN TUGAS DENGAN PENSIL WARNA BERMUTU MILIK TEMAN, pilih yang mereknya terkenal, baru kita pinjem, nggak perlu modal tapi hasil pewarnaan memuaskan, plus bonus contekan tugas. Selamat mengerjakan patologi anatomi!
. . .

Selasa, 12 April 2011

Jarak Tiga Jengkal

Tadi siang saya lihat peta.
Peta super gede di depan ruang parasitologi. Judulnya peta INDONESIA.
Petanya ada lampunya, tapi udah nggak bisa nyala lagi.
Baru nyadar, udah lama banget nggak pernah liat peta secara detail kaya gini. Sejak masuk jurusan IPA di SMA dulu, saya jarang banget buka atlas atau bahkan merhatiin globe.
Tapi rasanya tadi jadi tertariiiiik banget liat peta.
. . . .
*jadi inget petanya dora d'explorer, "AKU PETA!AKU PETA!AKU PETA!"
Saya pertama kali langsung nyari yang namanya kota yogyakarta,
jelas bangetlah langsung ketemu, hahaha. Dudul!*yaiyalah emang sekarang ada di mana?
Kota kedua yang saya cari adalah cilacap.
Selanjutnya yang ketiga, saya nyari pulau tarakan.
. . .
telunjuk saya geser ke atas, teruuussss sampe nemu Laut Jawa, teruusss ngelewatin balikpapan, terusss ngelewatin Samarinda, akhirnya sebelum perbatasan Indonesia-Malaysia jari saya mentok, berhenti.
Disitu, teronggok sebuah pulau kecil, misah dari pulau kalimantan, dan horor.
Horor karena lumayan deket sama sipadan dan ligitan, daerah yang sempet (Atau masih?) jadi konflik antara Indonesia sama Malaysia. Rawan banget sama konflik sewaktu-waktu.
Disitu, terdamparlah seorang laki-laki setengah botak (tapi ganteng), yang hidup sendirian di tengah hutan. *tarzan kalee. . .
. . .
Beuh, jauh amat ya kita bang.
Saya cuman bisa senyum pahit ngeliat peta di depan saya.
*Sementara temen saya di belakang nyanyi-nyanyi: "lay, lay, lay, lay, panggil aku si jab***" sambil ketawa-ketawa puas.
Hahaha, sial. Saya langsung ngukur jarak tarakan-yogyakarta pake jengkal tangan kanan. Ah, cuma tiga jengkal. Cuma tiga jengkal jarak kita bang di peta, itu kan deket banget.
Tiga jengkal.
Tiga jengkal.
. . .
"apalah arti jarak, yang penting hatiku dekatmu."-Abang, 2010-

Senin, 11 April 2011

Mon(k)ey

Saya pengen punya banyak uang.
*baksound muter lagu, "andai a-a-a-a-a aku jadi orang kayaaa..!"
Walaupun saya nggak pengen, saya tetep BUTUH yang namanya uang.
*wouwooo uang!wouwoo,,lagi-lagi uangg!!
Cuma uang itu bukan sesuatu yang bisa didapetkan dengan mudah.
Uang tidak datang dengan sendirinya kaya durian runtuh.
Uang harus dicari,
sayangnya, untuk mencari uang saya juga harus punya modal yang cukup.
. . .
Waktu saya masih kecil, modal saya adalah pengetahuan tingkat IQ jongkok.
saya meyakini bahwa di dalam laci dan kolong meja ada banyak uang (recehan) yang berserakan (karena biasanya kalo uang recehan itu kan suka gelinding jatoh), maka setiap seminggu sekali saya ngerangkak masuk kolong meja-kursi, berharap bisa nemuin sekeping uang seratusan atau lima puluh rupiah. Dan biasanya pasti saya nemu nggak cuma satu keping, saya ambil, saya masukin dompet recehan, habis itu saya langsung pergi jajan. Jaman segitu uang seratus rupiah bisa dapet permen karet empat biji, atau cilok satu tusuk, atau makanan biting bitingan (kayak lidi) pedes,atau beli mainan kayak barbie barbiean yang dari kertas itu yang kalo kena air kepalanya langsung putus. Dan saya girang banget, saya merasa sangat kaya sekali (Waktu itu).
. . .
Beranjak agak gedean dikit, saya udah jadi anak SD. Modal saya adalah celengan ayam.
Jadi ceritanya, sebagai mama yang baik, mama saya berinisiatif untuk ngajarin saya untuk nabung. Mama beliin saya celengan ayam yang dari tanah liat, bentuknya sih nggak lucu ya orang dari tanah liat gitu ayamnya jadi aneh. Tiap mama ada kembalian uang receh, langsung dikasih ke saya supaya ditabung di celengan ayam. Jadilah, nggak ada lagi uang kolong meja. Saya pas itu sih seneng aja ya soalnya kan lagi tren anak anak SD pada nabung, jadi saingan gitu misalnya celengan ayam saya sama celengan bebeknya si anu itu berat mana, udah gitu kalo saya berangkat sekolah saya juga pasti disanguin makanan jadi ya nggak ngerasa rugi walaupun uang kolong meja udah jarang ada.
Cuman godaan dateng pas jamannya Amigos x siempre lagi booming. Semua anak di SD saya pada waktu itu ngefans banget sama amigos, termasuk saya. Semua anak punya mainan sama poster yang ada gambarnya amigos itu, kecuali saya. Padahal harganya cukup seribu rupiah saja. Huwaaaaa aku juga mau poster amigos mamaaahhh!!! tapi saya pas itu yakin kalo saya nggak boleh beli poster soalnya itu termasuk kategori" BENDA TIDAK PENTING" menurut mama. Saya yang pas itu udah kebelet nafsu pengen punya poster akhirnya menemukan ide yang brilian yaitu saya akan mencongkel si celengan ayam yang belum penuh itu. Saya goyang-goyang ayamnya, biar uang recehnya mepet ke sisi lubang. Cring satu receh jatuh, saya makin semangat goyang goyanginnya, cring cring cring akhirnya PRAK! wooo celengannya retak, saya tertegun. Duit di tangan baru enam ratus rupiah, tapi kalo celengan ayam ini pecah maka saya akan kalah sama si celengan bebek plus mengecewakan mama. Saya langsung ngacir dan besoknya saya tetep beli poster amigos dengan uang enam ratus rupiah dibayar lunas dan empat ratus rupiah dibayar hutang.
. . .
Dulu pas SMP saya juga pernah coba-coba dagang kaos. Kali ini dimodalin papa.
Dimana mana yang namanya dagang pasti harus promosi tingkat tinggi dan tahu keinginan pasar.
Saya yang baru pertama kali mau jualan, nggak tahu apa yang harus dilakukan. Tiba tiba saya menjadi tidak percaya diri dan saya merasa bahwa harga yang saya pasang terlalu mahal untuk ukuran anak SMP, saya cuma bisa seggol senggol temen sebelah saya sambil bisik-bisik "eh mau beli barang bagus nggak?aku ada barang nih..." persis kaya orang mau jualan narkoba atau nyelundupin komodo ilegal.
Sudah bisa ditebak hasilnya, saya bangkrut.
. . .
Yang terakhir, saya mencoba untuk bisnis pulsa.
Yang terakhir ini adalah yag paling gembel dan memalukan. Modal saya adalah uang jajan saya (yang juga isi dompetnya papa).
Saya udah kuliah, saya punya otak, harusnya saya bisa ngebedain yang mana temen yang mau beli pulsa mana penipu yang mau nyolong pulsa. Saya mungkin terlalu bersemangat, terus mikir, makin banyak yang beli, makin banyak untungnya, tapi tapi tapi sepertinya berpikiran positif bahwa di dunia ini isinya adalah orang baik aja itu KESALAHAN BESAR. ahahahaha, nilai moralnya adalah, pahit sekali ketika kita mengalami kerugian dengan modal kita sendiri, jadi mending pake modal orang lain aja haha *modal orang nggak bisa bayar dituntut baru tau.
. . .
Saya nggak pengen lagi punya banyak uang.
Saya pengen punya (cukup) uang saja.
cukup untuk keluarga saya nantinya, cukup untuk beli rumah, cukup untuk beli mobil. :D
saya tidak ingin mencari uang, saya ingin uang akan datang dengan sendirinya
sebagai hasil kerja keras, sebagai hadiah atas apa yang sudah kita lakukan.
Saya lebih baik mencari modal nya saja,
menyelesaikan studi saya ini sebaik-baiknya dan menjadi five stars doctor.
sayangnya, bukan mudah untuk mencapai itu semua. . .
tapi HARUS BISA! *Semboyannya pak Be-Ye.
*backsound: "percayalah pada diri dengan harapan dan keyakinan" lagunya AFI
 bismillahirrahmanirrahim. . .

Minggu, 10 April 2011

Asisten oh Asisten

Saya mau pamer. Hari ini akhirnya saya nekat ikutan seleksi asisten dosen anatomi.
*jingkrak-jingkrak sambil nabuh kaleng rombeng
Saya juga mau pamer, bahwa sebenernya saya NGGAK BISA ngerjain soal-soal tentamen tadi.
*jingkrak-jingkrak, sambil banting banting kaleng rombeng
.......
Tapi saya bangga, terlepas apapun hasilnya minimal saya bisa pamer bahwa saya pernah merasakan bagaimana rasanya ikut tes seleksi jadi asisten, hekekekekek.
Hari ini, rasanya kayak ada bisul yang berhasil dipecahin setelah berhari-hari si bisul menyiksa ga ilang ilang, setelah berhari-hari pikiran ga tenang karena masih ada tanggungan di hari minggu ceria ini, rasanya LEGA LUAR BIASA cuy semuanya udah berlalu. Aih, sensasi kaya gini, kapan lagi cobaaaa *Sok-sokan.
......
Kronologis kegalauan kronis ini dimulai sejak malem minggu kemaren,
malem minggu yang harusnya saya bisa nonton tv, tidur-tiduran, guling-guling di kasur.
malem minggu yang harusnya saya bisa diapelin, *dusta
tapi malem minggu kemaren saya mau nggak mau harus screening catetan anatomi,
banyak banget materi yang belum kepegang dan herannya anak kuliah emang hobi banget nyadar disaat yang kepepet, yah nasi sudah menjadi bubur, alhasil, PASRAH sajoo.
.......
Paginya saya kebangun dalam keadaan resah, gundah, gulana (lagi)
karena saya sadar bahwa hafalan hasil screening saya tadi malem itu ternyata cuma berupa short term memory alias saya udah lupaaaa,,aaaaa gawaaatt gimana nii!!!
*nilai moral=sistem kebut semalem itu tidak baik yaaa tapi kalo kepepet WAJIB hukumnya.:D
terus,,terus,,udah nggak ada waktu lagi aaaaaaaa ya udahlah (lagi-lagi) PASRAH, dan saya berangkat ke kampus jam 7 pagi hari Minggu, dengan perasaan yang "yo weslah iklaskan saja, nasi sudah menjadi bubur, bahkan sudah cair, hajaaaarrr".

Akhirnya waktu yang dinanti-nanti datang juga sesi pertama seleksi TENTAMEN. Sesi ini dibagi jadi 15 pos yang masing-masing pos nya dijaga sama satu asisten dosen, terus selama 10 menit kita bakal ditanyain tentang materi yang berkaitan dengan pos tersebut. Jadi totalnya 150 menit di bawah tekanan. Asem..asem..eh astagfirullah, astagfirullah,,rasanya ga karuannn. Mau ujian blok aja nggak segininya deh, serius. Saya bukannya takut nggak keterima atau apa, cuma saya takut aja hasilnya nggak mencerminkan mahasiswi semester 4 yang jeblok parah gitu ampe malu maluin banget gitu deh, haha. Jadi, target saya nggak muluk-muluk banget, minimal saya nanti bisa jawab selayaknya mahasiswi semester 4 yang udah pernah belajar anatomi, seenggaknya saya harus bisa bedain yang mana tangan ama yang mana kaki. Terus, saya berdoa semoga ntar yang jaga pos bagian saraf kakaknya baik-baik, karena saya bener bener GELAP tentang persarafan. . 

jam sebelas pertempuran akhirnya dimulai. . .
Pos 1::
saya disuruh milih pos nya secara acak, saya milih yang paling ujung yang kakaknya keliahatan baik, ehehehe. *Senyum licik
"Pagi kak,"
"Pagi, selamat datang di pos Periferal Nervous System"
*Asyem! sistem saraf perifer!---->>ada saraf-sarafnya, mampusss,
alhamdulillah, masih bisa dikarang dengan baik,

Pos 3::
"Kamu pernah denger plexus kiesselbach?"
"ah iya!iya!! tau!!"*mata berbinar ga sabar pengen jawab
"iya coba terangkan"
"itu dibentuk oleh NERVUS.."
"NERVUS??!"
"Ah iya maaf lupa, dibentuk oleh VENA.."
"VENA??!!!"
"Ah?hehe arteri deng...."
"Arteri apa ya?"
"ahahahaha, PAS lah mbak" *maksudnya skip ke pertanyaan berikutnya
"Oh ya udah :), tau nggak klinisnya kalo disitu pecah?" *mbaknya dengan sabar, baik banget, senyum, cantik pula :p
"Tau! MIMISAN!!" *menjawab dengan mantap dan tegas
"Iya, mimisan itu namannya?"
"MIMISAN!"*masih ngotot
"nama klinisnya?"
"MIMISAN!!"*tetep percaya diri
"epistaksis ya yang bener" -______________-

Kira-kira begitulah gaya orang yang nggak ngerti tapi sok tahu udah gitu nggak tahu diri jawabannya keras banget lagi ahahahaha. Semua pos, hampir saya lalui dengan tragis semacam itu, huhuhu. Apalagi, yang bagian-bagian saraf, sungguh sangat tidak etis untuk diutarakan disini. *Jedotin kepala di pintu
Uwooooo, intinya "apa yang terjadi, terjadilah"
di dalem ruangan itu apapun bisa terjadi, entah ada ilham yang tiba-tiba jatuh dari langit, atau mendadak nge-blank saking lamanya ada di dalem ruang tentamen, tiba-tiba jadi jago banget, atau tiba-tiba nge-down parah gara-gara udah kalah mental duluan liat kakak yang jaga pos, semua kemungkinan bisa.
Apapun itu,
malem ini saya lega luar biasa.
Terimakasih Ya Allah, atas keberanian yang Engkau berikan sehingga saya nekat melalui ini semua :D
Hari ini sungguh luar biasa!!capeknya. . . .hehehehe.